
Latihan Ujian Praktik (Uprak) kali ini terasa begitu berat. Selain materi yang harus dikuasai, jarak tempat latihan yang jauh dari rumah juga menjadi tantangan tersendiri. Namun, di tengah semua kesulitan itu, ada dua sosok yang selalu hadir memberikan dukungan tanpa batas: ayah dan ibu.Setiap kali latihan Uprak, ibu selalu memastikan aku tidak kekurangan energi. Beliau menyiapkan bekal makanan dan minuman yang cukup untukku. Tak jarang, beliau juga membelikan camilan kesukaanku agar aku tetap semangat. Ayah, dengan sabar, mengantarku ke tempat latihan yang terletak di daerah barat. Jaraknya tidak dekat, tetapi ayah tidak pernah mengeluh. Beliau selalu tiba tepat waktu, bahkan seringkali lebih awal.Hari H pagelaran Uprak pun tiba. Aku merasa gugup dan tegang. Namun, ketika melihat ayah dan ibu hadir di antara para penonton, rasa gugup itu perlahan menghilang. Kehadiran mereka memberiku kekuatan dan kepercayaan diri. Ibu, dengan telaten, membantuku merias wajah. Sentuhan lembutnya membuatku merasa lebih tenang dan percaya diri.Saat pagelaran dimulai, aku memberikan penampilan terbaikku. Aku tahu, di antara para penonton, ada dua pasang mata yang menatapku dengan bangga. Setelah pagelaran selesai, ayah dan ibu menghampiriku dengan senyum lebar. Mereka memelukku erat dan mengucapkan selamat. Aku tahu, tanpa dukungan dan doa mereka, aku tidak akan bisa melewati semua ini.Aku sangat berterima kasih kepada ayah dan ibu. Mereka adalah pahlawan dalam hidupku. Kasih sayang dan pengorbanan mereka tidak akan pernah bisa kubalas. Aku berjanji akan selalu berusaha membanggakan mereka dan membuat mereka bahagia.
Leave a Reply