latian 5 feb

justin Avatar

·

·

Setelah menyelesaikan pembagian tugas, suasana mulai lebih santai. MJ berdiri dan meregangkan badannya.”Oke, kalau semuanya sudah jelas, kita bisa mulai kerja dari besok. Sekarang, santai dulu lah.””Santai gimana? Gue masih lapar,” celetuk Darren sambil melirik meja makan.MJ tertawa kecil. “Udah, gue udah siapin snack kok. Ada gorengan, roti, sama minuman di dapur.”Mereka pun beranjak ke dapur dan mulai mengambil camilan. Justin langsung mengambil tahu isi, sementara Valen sibuk memilih roti.”Ini nih yang gue suka dari kerja kelompok, selalu ada makanan,” katanya sambil tertawa.Sambil makan, mereka tetap ngobrol soal Uprak. Allyson mengingatkan, “Besok kita harus ke sekolah agak lebih awal buat cek alat yang udah masuk. Jangan sampai ada yang telat ya.””Santai aja, pasti on time,” kata Justin dengan percaya diri.Namun, tiba-tiba Darren mengangkat alisnya. “Eh, tapi kalau misalnya ada alat yang rusak sebelum dipakai, kita gimana?”MJ berpikir sejenak. “Kalau gitu, kita langsung lapor ke guru pembimbing dan cari alternatif. Kalau masih bisa diperbaiki cepat, kita perbaiki. Kalau enggak, kita cari penggantinya.”Valen menambahkan, “Mending kita juga siapin checklist buat tiap alat, biar nggak ada yang kelewat.”Allyson mengangguk. “Setuju, besok kita buat daftar alat lengkap sama kondisi awalnya. Jadi kalau ada yang rusak, kita langsung tahu sebelum ujian mulai.”Setelah semua rencana tersusun rapi, mereka pun mulai bercanda dan ngobrol santai. Darren tiba-tiba berkata, “Btw, MJ, rumah lo enak banget buat kumpul. Besok-besok bisa sering-sering di sini nggak?”MJ hanya menghela napas dan tersenyum pasrah. “Yaelah, ini rumah atau basecamp?”Semua pun tertawa. Meskipun banyak yang harus dipersiapkan untuk Uprak, mereka merasa lebih siap karena bisa bekerja sama dengan baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *